Quantum of Solace

November 5th, 2008 | 20 Comments | Film
Quantum of Solace

Quantum of Solace (2008)

Director: Marc Forster
Starring: Daniel Craig, Mathieu Amalric, Olga Kurylenko, Gemma Arterton, Judi Dench, Jeffrey Wright, Giancarlo Giannini
Produced: Michael G. Wilson, Barbara Broccoli
Novel/Story: Ian Fleming (Characters), Michael G. Wilson (Plot)
Screenplay: Joshua Zetumer, Paul Haggis, Neal Purvis, Robert Wade
Cinematography: Roberto Schaefer
Music: David Arnold
Editing: Matt Chesse, Rick Pearson
Distributed: Metro-Goldwyn-Mayer, Columbia Pictures
Release Date: 5 November 2008 (Indonesia)
Running time: 106 min

Official website
IMDb profile
Wikipedia profile

VN:RO [1.9.18_1163]
Rating: 0.0/5 (0 votes cast)





Follow Discussion

20 Comments about “Quantum of Solace”


  1. Ben says:

    Meskipun James Bond masih terlihat agak culun tapi kali ini sudah lebih bagus daripada Casino Royale. Lebih seru meskipun ceritanya agak berbelit-belit.


  2. didut says:

    less technology more fighting *Ilike it* 😀


  3. Anonime says:

    QoS memang berada di bawah bayang-bayang Casino Royale. Sangat berat untuk sekuel ini mempertahankan ide segar yang ada dalam CR. Namun sebagai sebuah penyelesaian untuk proyek reboot James Bond, QoS saya rasa sudah cukup baik. Untuk selanjutnya, Bond tampaknya akan kembali ke pakem awalnya. Untuk lagu yang mengiringi opening credit, betul2 menyedihkan. Jauh di bawah lagu You Know My Name yg ada di CR. Walaupun lagu ini sesuai dengan tema film yang cukup keras, dan banyak aksi laganya. Nilai 3/5.


  4. Yahya Kurniawan says:

    Andai saja ini bukan film James Bond, saya akan memberikan nilai bagus.
    Yang jelas, saya merindukan sosok James Bond yang tinggi, gagah, flamboyan, cakep, namun tetap dingin. Itu semua tidak dimiliki oleh Daniel Craig.
    Lagipula, di film ini tidak ada permainan gadget atau mobil canggih, tidak ada “Bond … James Bond”, tidak ada Vodka Martini, shaken not stirred.


  5. cangwadi says:

    Serunya cuman di awal… Ngebosenin n bikin gw tidur setengah film… Bangun2 udah seperdelapan akhir film…


  6. gilasinema says:

    Quantun of Solace is just another action movie.
    Perubahan karakternya menjadi lebih garang menjadikannya tidak beda dengan agen spionase di film laen. Minim gadget, sex scene dan kasar tidak beda jauh ma Bourne misalnya. adegan kejar-kejaran di atap mengingatkan kita Bourne 3. Nothing special.
    James Bond-nya Daniel Craig mungkin bisa dinikmati oleh mereka yang belum terbiasa dengan Bond style lawas. Mungkin ini maksud produser yang pengen merangkul generasi baru sebagi fans Bond.
    Openingnya gak istimewa, apa lagi lagunya yang sok sangar, asal teriak kencang.
    satu hal yang cerdas dari Quantum of Solace hanyalah isu air yang menggantikan isu minyak. It’s jenius dan bakalan terjadi kedepannya, dimana sumber air akan menjadi rebutan antar negara.
    Dengan minimnya adegan hot, aku malah berharan Bond akan bercinta dengan M, hehehehe (GILASINEMA.BLOGSPOT.COM)


  7. san says:

    kayaknya james bond mengikuti tren batman begins, jadi dibikin versi james bond awal-awal. kalo mengharapkan gaya james bond seperti biasanya akan kecewa. akhir film sepertinya (ekspresi) jadi petunjuk bond selanjutnya seperti apa. eh bukan petunjuk sih, karena film-film terdahulu sudah menunjukkannya.


  8. Ronggo says:

    wah kok gak ada reviunya


  9. Ben says:

    @Ronggo, di penonton.com review berasal dari komentar Anda, para penonton. 🙂


  10. Edw_movielover says:

    Saya setuju dengan Gilasinema…..
    2 film James Bond terakhir terkesan mencoba mnyaingi Bourne dan Jack Bauer (serial 24) apalagi dengan kesan “everything that comes near 007 dies” ……
    lebih garang dan lebih tidak manusiawi……
    memang terkesan mau merangkul penggemar generasi baru padahal salah satu hal yg membuat saya tertarik dengan 007 adalah gayanya yang elegan………..


  11. taro says:

    blm nonton yg QOS
    tapi aku lebih suka karakter yg dibangun oelh Daiel sejak Casino Royale,
    film2 Bond yang dulu aku kurang menikmati, terlalu flamboyan sih.


  12. Hasyim MAH says:

    Mas Ben, membandingkan Bond (versi Craig) dgn Bourne memang jauh lebih bagus Bourne. Tapi bagi saya itu masih jauh lebih baik daripada versi Brosnan atau sebelumnya. Membandingkan film terdahulu Bond dengan Bourne malah jauh timpang.
    Maksud saya Bond versi Craig justru dibuat agar Bond jauh lebih masuk akal dan bisa diterima logika penonton sekarang. Sama halnya generasi Batman di era Bale dan Mission: Impossible (MI) di era Cruise. Film-film itu kini jauh lebih membumi.
    Khusus Bond dan MI, meski membumi, mereka juga tetap dituntut membuat impian soal teknologi, sesuatu yang kini jauh lebih sulit karena semua impian soal teknologi sudah bisa diwujudkan. Di Quantum of Solace (QoS), kita bisa lihat meja kerja di markas MI6 yang sudah serba touch screen dan bahkan terintegrasi dengan dindingnya juga ketika nunjukin uang yang dilacak MI6.
    Berharap Bond kembali flamboyan menurut saya lebih nggak masuk akal. Bond flamboyan nggak nunjukin kerja sesungguhnya sebuah agen rahasia. Generasi Craig lebih bagus bagi saya. Dan ini tentu bukan hanya faktor Craig, tapi lebih ke penulis skenario yang berusaha membuat Bond lebih masuk akal. Saya berpendapat seperti ini, bukan berarti tidak menyadari adanya kekurangan di versi Craig.
    Terus soal cerita, memang selalu nggak tuntas karena ini benar-benar bersambung ceritanya. Saran saya bagi yang belum lihat QoS, tonton lagi dulu Casino Royale (CS) karena akhir film CS dan awal QoS benar-benar dibuat nyambung tanpa jeda waktu. Luka tembak di kaki Mr White di awal film QoS adalah hasil tembakan Bond di akhir film CS.
    Bravo Mas Ben…


  13. Hasyim MAH says:

    Ketika posting kok nggak ada tawaran memberi nilai ya? Beberapa orang yang posting juga nggak ngasih nilai. Mungkin persoalannya seperti saya yang nggak ngerti gimana ngasih nilai yang bintang-bintang itu… hehe… Yang pasti aku ngasih bintang 4 untuk film ini. Dan sebenarnya boleh nggak sih ngasih komentar yang panjang? Soalnya komentar saya kemarin udah menjadi yang paling panjang di Quantum of Solace. Padahal saya masih mau kasih komentar yang jauh lebih panjang lagi seandainya boleh. Gimana ya Mas Ben?


  14. Ben says:

    @Hasyim MAH, utk ngasih bintang, klik pada pilihan bintang yang terpampang di atas setelah keterangan film (setelah tulisan “Rate”). Bisa disusulkan kalau tadi lupa atau tidak sempat kasih bintang. Nanti otomatis akan tertempel dgn komentar. Maaf kalau agak membingungkan.

    Mau ngasih komentar panjang-panjang? Boleh dong. penonton.com memang wadah untuk menampung komentar-komentar para penonton kok 🙂


  15. Hasyim MAH says:

    Wah, sori mas Ben kalo aku kemarin nggak tahu caranya ngasih bintang, hehe… Oh ya mumpung dibolehin kasih komentar (agak) panjang, saya mau nerusin penulisan saya soal Bond. Semiga ada yang mau baca…

    Di CS, Bond hanya sekali ngucapin “Bond, James Bond”. Hanya sebagai penutup film, itupun dengan kalimat lengkap, “The name’s Bond, James Bond,” bukan, “My name is Bond, James Bond.”

    Di QoS, ungkapan khas itu malah nggak diucapin sama sekali. Sekarang lebih jelas bahwa ciri khas Bond lawas memang nggak dipertahankan lagi.

    Soal penilaian tentu tergantung selera. Kalo yang nggak suka pasti bilang kalo Bond sekarang brutal, ceroboh, kejam dan tentunya nggak flamboyan. Sedangkan yang suka, maka akan menilai Bond sekarang lebih macho, nggak jaim, mau kotor, nggak takut mati, nggak playboy dan nggak jual tampang. Nah, kalo udah gini kan cuma masalah sudut pandang aja.

    Sejak CS, Bond terlihat diformat ulang. Itu diyakinkan dengan film yang diawali dengan kondisi Bond yang belum menjadi agen 00 (double O). Kita tahu bahwa di awal film CR, Bond belum resmi menjadi agen 00.

    Soal teknologi, Bond juga nggak terlalu dimanja. Di QoS, sama sekali nggak punya kendaraan khusus, padahal di film ini Bond harus bertarung dengan berkendara mobil, motor, boat dan pesawat. Dengan pertarungan darat laut udara ini, Bond malah harus pakai kendaraan apa adanya. Bahkan untuk boat dan pesawat, Bond harus menggunakan kendaraan yang sangat kuno dan jauh dari teknologi tinggi. Makanya saya yakin, kesan yang selama ini terbangun di Bond memang sengaja diubah sekarang ini.

    Soal ditemukannya mayat Greene dengan oli di perutnya (bukan di paru-paru), saya rasa bukan karena diminum. Mungkin dia dipaksa oleh atasannya di Quantum. Yang jelas dia mati terbunuh karena dia ditemukan dengan peluru di kepalanya.

    Quantum adalah organisasi mafia yang sangat besar. Meski demikian, MI6 maupun CIA selama ini bukannya sudah dalam rangka menumpasnya tapi baru dalam tahap mendeteksi apakah organisasi ini benar ada atau nggak. Makanya Mr White tertawa ketika dia ditanya bagaimana bentuk organisasinya. Pertanyaan ini justru memperlihatkan bahwa MI6 belum tahu apa-apa tentang Quantum.

    Untuk menjalankan misinya, Quantum menerjunkan orang-orang kepercayaannya. Di CR, ada Le Chiffre yang berposisi sebagai bankir para pemberontak di negara-negara yang masih kacau. Contoh yang diberikan adalah negara Uganda. Sedangkan di QoS ada Dominic Greene yang bertugas menguasai sumber-sumber daya alam dengan cara membantu pemberontak menggulingkan kekuasaan yang ada. Kali ini contohnya dari negara Amerika Latin, Bolivia. Untuk menjalankan tugasnya dari Quantum, Greene berkedok sebagai aktivis pecinta lingkungan.

    Le Chiffre gagal ketika bermain saham dan membuat dia terpaksa berjudi di meja casino. Celakanya, di judi ini pun, dia gagal. Dan ketika dia berusaha merampok Bond, dia malah dibunuh oleh Mr White. Ini karena Quantum sudah nggak percaya lagi sama Le Chiffre. Kata-kata Mr White ketika akan membunuh Le Chiffre kurang lebih, “Uang nggak berarti bagi organisasi, dibanding dengan mengetahui siapa yang bisa dipercaya.”

    Hal ini juga dialami oleh Greene. Dia mati dibunuh oleh organisasinya sendiri karena gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Jadi, kedua musuh Bond di 2 film ini mati dibunuh atasannya sendiri. Ya wajar kan kalo mafia membunuh bawahannya sendiri ketika gagal?

    Benang merah CR dan QoS adalah musuh besar yang sama. Musuh utama Bond adalah Quantum yang sampai seri kedua ini belum terungkap gimana bentuknya. Orang tertinggi di Quantum yang ditunjukin ke penonton hanya sebatas Mr White yang masih belum berhasil dibunuh Bond. Di atas Mr White itu seperti apa bentuk organisasinya, itu yang buat penikmat James Bond era Daniel Craig penasaran. Dan kalo Anda bener-bener mengikuti dan paham cerita ini, dijamin Anda juga akan bilang suka sama film ini.

    Sayangnya, kebanyakan orang nggak paham sama jalan cerita Bond kali ini yang akhirnya menyalahkan karakter Bond yang berubah. Bilang Craig nggak keren lah… bilang kurang flamboyan lah… bilang teknologinya nggak canggih lah… atau sekedar bilang kok nggak ada “Bond, James Bond”….?

    Sekali lagi saya tekankan bahwa Bond berusaha membumi seperti halnya Jason Bourne. Trilogi Bourne bener-bener memukul telak James Bond. Cerita Bond jadi seperti cerita anak-anak ketika ada Jason Bourne. Makanya Bond berubah dalam CR sehingga jauh lebih masuk akal.

    Alasan ini juga yang digunakan oleh serial Batman. Film Batman di era Christian Bale nggak lagi cerita anak-anak. Logikanya jauh lebih dewasa meski dalam banyak hal harus mengikuti pakem nenek moyangnya Batman.

    Bagi pecinta Bond lama, silakan aja deh dilihat lagi filmnya. Bisa jadi Anda sendiri akan berubah pikiran ketika melihatnya lagi. Ceritanya aneh banget dan terlalu bombastis jika dilihat dengan logika sekarang. Agen rahasia setingkat Bond nggak mungkinlah hidup dengan glamor dan menonjol seperti itu. Agen rahasia itu ya seperti Jason Bourne itu yang lagaknya seperti orang biasa namun logika intelejennya yang sangat luar biasa, bahkan ketika mengalami amnesia!

    Dulu sebenarnya ada film spionase sekelas Bourne yang juga keren. Sayang nggak dibuat sekuelnya. Ingat film The Saint? Film yang dibintangi Val Kilmer ini juga keren banget. Tampang dingin Val Kilmer juga sangat cocok untuk seorang agen rahasia.

    Logika penonton terus-menerus berkembang. Jika Anda nggak setuju dengan karakter Bond yang baru, siap-siap disebut oldies oleh generasi berikut… Sori, bagus jelek sebenarnya hanya masalah sudut pandang dan selera kok. Jadi ketika melihat ortu saya suka banget wayang dan saya nggak suka karena nggak ngerti, saya tetep sayang sama mereka, kan…


  16. maliq_ndutz says:

    film james bond sekarang kurang banyak wanita2nya,kurang playboy.
    kurang banyak gadgetnya.tapi cerita cukup bagus,banyak tentang konspirasi intelegenta.salut dagh buat film quantum of solace


  17. Bernadus says:

    Mau tidak mau kita akan terjebak untuk membandingkan 2 film bond terbaru dengan film Bourne. And the winner is bourne . . .

    Membandingkan film bond-nya jaman brosnan VS film bourne sebenarnya adalah -jaka sembung bawa golok-, karena beda segalanya. Kayak membandingkan startrek VS starwars. Atau yang lebih ekstrim kayak membandingkan sex and the city VS charlies angels.

    Reboot-nya film bond dinilai berhasil kalo ukurannya hanya perubahan karakter bond secara total. tapi untuk membuat film bond sekarang menjadi legenda kayak dulu, NO WAY. Reboot-nya bond hanya asyik dinikmati kayak film bak bik buk biasa, itupun masih lebih nikmat nonton bourne ultimatum. Dan jangan lupakan ‘johnny english’ !


  18. Arga Pramudia says:

    Apa yang anda harapkan ketika menonton sebuah film, khususnya film laga? Semua orang (termasuk saya) yang jelas pasti mengharapkan film laga tersebut menghibur dengan adegan baku tembak dan hantamnya, tapi ketika menonton James Bond: Casino Royale, saya mendapatkan sesuatu yang lebih dalam film eksyen, karena dalam film itu saya mendapatkan kesan emosional layaknya menonton film drama berkualitas. Eksyen yang menghibur ditambah cerita yang berkualitas? Saya rasa itu cukup, setidaknya bagi saya, untuk menjadikan Casino Royale sebagai salah satu film terfavorit, dan ketika Quantum Of Solace dirilis, bahkan lebih dulu daripada di Amerika sana, bukan main saya girangnya. Akan tetapi setelah menyaksikannya, mungkin saya berharap terlalu banyak bahwa Quantum Of Solace akan sama seperti pendahulunya, mungkin saya berharap Marc Foster, sang sutradara jenius dengan film eksyen pertamanya dapat menjadi suksesor yang baik bagi Martin Campbell, saya kecewa. Quantum Of Solace dengan dukungan bujet yang katanya mencapai $230 juta hanya menjadi film laga besar kebanyakan yang hanya sebuah film dengan laga memukau tanpa kesan emosional. Oke, Bond-nya Craig tetap ruthless, heartless, broken hearted karena dikhianati cinta sejatinya, Vesper, yang mati dengan meninggalkan sejuta pertanyaan bagi Bond di Casino Royale, and still “like I damn care whether my martini shaken but not stirred” tetapi Quantum Of Solace tidak dengan pintar menjadi sekuel yang baik, dan menjawab pertanyaan2 yang ditinggalkan Casino Royale. Quantum Of Solace seperti dibuat dengan naskah yang setengah matang demi mengejar keuntungan semata. Well, tampaknya pameo yang mengatakan kalau film sukses yang dilanjutkan dengan sekuel sangat beresiko gagal, berlaku untuk Quantum Of Solace, dan tampaknya pula, Craig harus mulai memikirkan untuk tidak terlalu menggantungkan karirnya menjadi agen handal MI-6, seperti yang dengan cukup baik dilakukan oleh Brosnan.


  19. iyus says:

    lumayan, kok…gadgetnya… hahahah… realistis, krn brgnya emang bener2 ada di pasaran : soner & sony

Trackbacks:

Leave your comment

You must be logged in to post a comment.